Tujuh Kuliner Legendaris di Jogja

Lupis Mbah Satinem

Selain sebagai Kota Pelajar, Kota Yogyakarta (atau biasanya disebut juga Kota Jogja), bisa dibilang merupakan salah satu Kota Wisata di Indonesia. Kota yang sangat kental kebudayaan dan sejarahnya ini tidak hanya nampak pada beberapa cagar budaya dan adat istiadat yang masih bertahan hingga saat ini. Tapi juga dari beberapa kuliner atau makanan legendaris yang tak lekang oleh waktu. Berikut ini adalah tujuh kuliner legendaris yang ada di Jogja.

Soto Kadipiro

Bicara tentang soto, sudah pasti soto kadipiro wajib masuk dalam daftar kuliner legendaris di Jogja. Soto ini sudah ada sejak tahun 1921. Soto ini juga sering dikunjungi artis – artis, foodies bahkan para pejabat. Karena itu, soto ini tidak pernah sepi pengunjung. Soto kadipiro ini hampir mirip dengan soto lenthok khas Jogja. Soto segar kuah kuning yang disajikan dengan sayur kol / kubis dan perkedel. Selain itu, ada aneka lauk tambahan seperti ayam kampung goreng dan aneka gorengan. Lokasinya ada di Jalan Wates No.33, Kadipiro, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Soto ini buka dari pukul 08.00 – 14.30 WIB.

Bakmi & Bajigur Kadin Mbah Hj. Karto Pak Rochadi

Buat yang suka dengan bakmi jogja yang gurih kalian bisa coba ke bakmi Kadin. Kenapa dinamai bakmi Kadin, karena lokasinya yang ada di sebelah kantor Kadin. Bakmi Kadin ini sudah ada sejak tahun 1947. Selain bakmi, disini yang wajib kalian coba adalah minuman bajigurnya. Bajigur ini merupakan minuman khas sunda dengan santan, gula aren, jahe dan biasanya ada sedikit rasa asin dari garam. Lokasinya ada di Jalan Bintaran Kidul No.6, Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta. Buka dari pukul 11.00 – 24.00 WIB.

SGPC Bu Wiryo

Mahasiswa UGM sudah pasti tidak asing dengan tempat makan satu ini. Sudah ada sejak 1959, SGPC Bu Wiryo ini menjadi penyelamat mahasiswa UGM pada masanya yang rindu akan makanan rumahan dan masih bertahan hingga saat ini. Sesuai namanya, SGPC yang merupakan singkatan dari sego pecel atau nasi pecel, disini menawarkan nasi pecel yang punya citra rasa yang khas dan tak lekang waktu. Selain nasi pecel, disini juga ada menu sop dan aneka lauk tambahan lainnya. Disini kita juga bisa melihat seperangkat gamelan yang ternyata masih bisa digunakan dengan baik. Lokasinya ada di area kampus UGM, tepatnya di Jalan Agro No.10, Kocoran, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Buka dari pukul 06.30 – 18.00 WIB.

Lupis Mbah Satinem

Salah satu kuliner di Jogja yang sangat legendaris dan pernah masuk dalam serial dokumenter Netflix “Street Food Jogja”. Infonya lupis ini sudah ada sejak tahun 1963. Lupis berbahan dasar ketan dan disajikan dengan saus gula merah kental serta kelapa parut. Selain lupis, ada cenil, klepon, gatot dan berbagai jajanan pasar lainnya yang bisa kalian coba. Uniknya, dari sebelum buka pukul 05.30 pagi, disini sudah banyak yang antri. Sistemnya disini berjualan pakai nomor urut dari 1 – 50. Salah satu yang khas disini adalah Mbah Satinem yang sudah berumur 75 tahun ini hanya meggunakan benang yang ada di tangan untuk memotong lupis. Lokasinya ada di Jalan Bumijo No.52-40, Bumijo, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta. Buka dari pukul 05.30 – 09.00 WIB dan tutup pada hari senin.

Mangut Lele Mbah Marto Ijoyo

Salah satu kuliner legendaris yang masih mempertahankan pawon atau dapur sederhana dengan tungku yang khas adalah mangut lele Mbah Marto Ijoyo. Mangut lele ini sangat terkenal sehingga banyak artis, pejabat dan wisatawan berkunjung kesini. Mangut lele ini sudah ada sejak tahun 1969. Dekat area parkir, kita bisa melihat saat lele diasapi terlebih dahulu (tempat pengasapan) sebelum lele kemudian dimasak mangut. Disini kita juga bisa ambil makanan langsung dari pawon atau dapur tradisional mereka. Semua makanan, tidak hanya mangut lele disajikan di wadah – wadah besar. Mangut lele disini juga sangat terkenal karena sambalnya yang sangat pedas, daging serta aroma lele asapnya yang sangat khas. Kalau kesini jangan sampai salah, karena ada beberapa tempat yang sama lokasinya ada di Jalan Sewon Indah, Ngireng-ireng, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Buka dari pukul 10.00 – 20.00 WIB.

Nasi Teri Pojok Gejayan

Kelaparan tengah malam? Tidak perlu khawatir karena di Jogja ada kuliner legendaris yang buka di malam hari. Namanya adalah nasi teri pojok gejayan. Tempat makan sederhana di pinggir jalan yang sudah ada sejak tahun 1970. Sesuai namanya, nasi teri, disini mereka akan menyajikan nasi campur teri pedas lengkap dengan sayur. Selain itu, ada berbagai pilihan lauk lainnya yang sangat banyak, dari aneka gorengan, ikan, daging, telur dan sebagainya. karena harganya sangat terjangkau, nasi teri ini tidak hanya favorit warga lokal tapi di kalangan mahasiswa. Lokasinya ada di Jalan Affandi No.5, Klitren, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Buka dari pukul 21.00 – 03.00 WIB.

Spesial Bakmi & Nasi Goreng Pak Pele

Buat yang sedang berada dekat di area Keraton, kalian bisa coba bakmi dan nasi goreng Pak Pele yang sudah ada sejak tahun 1983. Lokasinya ada di pojokan alun – alun utara dan dan tidak pernah sepi pengunjung alias rame banget. Jadi wajib sabar kalau beli mau coba bakmi Pak Pele. Bakmi jogja ini juga punya citra rasa yang khas dan beda dengan bakmi semarangan. Bakmi jogja biasanya tidak banyak menggunakan kecap, sehingga rasanya lebih dominan gurih. Berbeda dengan bakmi semarangan yang dominan manis karena tambahan kecap. Selain bakmi dan nasi goreng, kalian juga wajib coba rica – rica balungan ayamnya. Lokasinya ada di Alun – Alun Utara Jogja, tepatnya di Jalan Pojok Tenggara Jl. Alun-Alun Utara, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Buka dari pukul 17.00 – 23.00 WIB.

Temukan berbagai rekomendasi kuliner lainnya di akun instagram RINFOODDIARY.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)

YouTube0
YouTube
Set Youtube Channel ID
Instagram0